Tuesday, November 29, 2011

Cerita Tenaga Kerja Indonesia yang Rata-Rata Jadi Miliarder


Di balik cerita duka yang kerap menghiasi perjalanan hidup para Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri, seperti Arab Saudi dan Malaysia,dan negara lainnya, nyatanya masih banyak cerita sukses para TKI yang mendulang dollar di negeri orang.
 
Di Minahasa, Sulawesi Utara misalnya, tak sedikit para TKI yang bekerja membanting tulang di negeri orang menjadi milIarder di kampung halamannya.


Bahkan, ada satu desa yakni Desa Waleure, Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa yang kebanyakan penduduknya menjadi TKI di Amerika Serikat. Puluhan di antaranya bahkan sudah mengantongi green card.


Saat mengunjungi desa tersebut, terlihat deretan rumah megah di sepanjang  jalan. Orang-orang yang melewati desa langsung dengan mudah bisa menebak jika pemilik rumah-rumah pastilah mereka yang menjadi TKI di negeri Abang Sam.


Di garasi rumah mewah tersebut biasanya terpakir mobil bermacam merek. Bendera Amerika pun ada di setiap sudut ruangan.


Olvie Tunas, 56 tahun, salah seorang TKI yang baru saja kembali dari Amerika setelah bekerja selama enam tahun menuturkan, dengan penghasilan rata-rata Rp30 hingga Rp40 juta per bulan, dia bisa menyisihkan penghasilannya untuk membangun rumah megah di kampung halamannya, menyekolahkan anak-anaknya, membeli sejumlah mobil, membuat toko untuk tempat usahanya, membeli ber hektar-hektar sawah maupun lahan kebun, juga memiliki simpanan uang di bank.


Di usianya yang sudah tidak muda lagi, Olvie pun masih berharap dapat kembali lagi ke Amerika untuk bekerja.


Olvie hanyalah satu dari sekian banyak TKI asal desa Waleure yang sukses. Masih banyak Olvie-Olvie lain yang berasal dari sejumlah daerah di Minahasa, yang bekerja di sejumlah negara seperti Amerika, Jepang dan Hongkong.
 
Pemerintah Kabupaten Minahasa sendiri sangat bersyukur dengan keadaan para TKI asal daerah Minahasa yang sukses sebagai TKI, meski diakui pemerintah tidak mengetahui secara pasti jumlahnya.


Berkaca dari pengalaman yang terjadi saat ini, Wakil Bupati Minahasa Jantje Sayouw mengatakan, ke depan pemerintah akan lebih intens melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa ataupun kelurahan, maupun PJTKI  terkait warga yang akan berangkat keluar negeri sebagai TKI. Tujuannya, agar para TKI ini dapat terkontrol baik mereka yang berangkat melalui PJTKI maupun perseorangan.


(Dyke Rumbayan/SUN TV/abe)

No comments: